Kapal Tongkang Terdampar di Pantai Ujungbatu
JEPARA- Sebuah kapal tongkang dengan identitas BG AME 801 Batam terdampar di pinggir pantai Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Kota, Jepara, kemarin. Posisi kapal tongkang itu pun hanya berjarak 10 meter dari rumah warga Ujungbatu. Kapal itu terdampar karena terdorong angin dan ombak laut yang besar pada beberapa hari terakhir ini.
Menurut Roni Aprilia Susanto (26), warga RT 3 RW 4 Kelurahan Ujungbatu serta Kusmanto (55), warga RT 16 RW 4, kapal tongkang itu pada Senin (23/1) belum mencapai pinggir pantai. Pada Selasa (24/1) dini hari, lanjut Kusmanto, kapal tongkang semakin terdorong hingga ke pinggir pantai.
‘’Di dalam kapal tongkang itu tidak ada anak buah kapal (ABK-Red) juga tidak ada isinya. Tapi, dari beberapa orang yang naik ke atas kapal tongkang melihat masih ada beberapa bekas angkutan batu bara,’’ kata Roni.
Kapal tongkang yang berada di pinggir pantai tersebut menjadi tontonan warga sekitar dan menjadi tempat bermain anak-anak. Ukuran yang sangat besar menjadi daya tarik dengan panjang sekitar 100 meter, tinggi 8 meter, dan lebar 20 meter.
Berlindung
Sementara itu, Kasatpolair Polres Jepara AKP Gun Suwondo melalui KBO Aiptu Khulaini menjelaskan, kapal tongkang itu ditarik oleh tug boat jenis TB AME 01. Sebelum terdampar, kapal tersebut sudah mencoba berlindung di perairan antara Pulau Panjang dengan Bandengan. Tapi, karena gelombang yang mencapai lebih dari tiga meter dan angin yang cukup kencang membuat tali tug boat dengan kapal tongkang putus, sehingga terdampar.
‘’Yang jelas kapal ini bukan dari PLTU. Keterangan yang kami dapatkan sudah sejak tiga hari lalu kapal itu berlindung antara Bandengan dan Pulau Panjang. Kapal itu dari Cirebon menuju Asam-asam Kalimantan Selatan dengan nahkoda Suhadi,’’ ucap Khulaini.
Menurut Khulaini, hingga kemarin ABK masih berada di tug boat yang sandar di Pulau Panjang dan belum berani menepi ke Pantai Ujungbatu karena ombak masih tinggi. ‘’Semua masih aman kebutuhan para ABK juga tercukupi karena saya yakin bekal mereka juga masih banyak karena baru berangkat,’’ jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga berpesan kepada nelayan di Bumi Kartini untuk menahan diri agar tidak melaut mencari ikan. Khulaini berharap nelayan mengedepankan keselamatan. ‘’Mungkin kondisi seperti ini masih beberapa hari ke depan karena itu jangan melaut dulu,’’ jelasnya. (H75-42)
Sumber https://mtsmafaljpr.blogspot.com/
Menurut Roni Aprilia Susanto (26), warga RT 3 RW 4 Kelurahan Ujungbatu serta Kusmanto (55), warga RT 16 RW 4, kapal tongkang itu pada Senin (23/1) belum mencapai pinggir pantai. Pada Selasa (24/1) dini hari, lanjut Kusmanto, kapal tongkang semakin terdorong hingga ke pinggir pantai.
‘’Di dalam kapal tongkang itu tidak ada anak buah kapal (ABK-Red) juga tidak ada isinya. Tapi, dari beberapa orang yang naik ke atas kapal tongkang melihat masih ada beberapa bekas angkutan batu bara,’’ kata Roni.
Kapal tongkang yang berada di pinggir pantai tersebut menjadi tontonan warga sekitar dan menjadi tempat bermain anak-anak. Ukuran yang sangat besar menjadi daya tarik dengan panjang sekitar 100 meter, tinggi 8 meter, dan lebar 20 meter.
Berlindung
Sementara itu, Kasatpolair Polres Jepara AKP Gun Suwondo melalui KBO Aiptu Khulaini menjelaskan, kapal tongkang itu ditarik oleh tug boat jenis TB AME 01. Sebelum terdampar, kapal tersebut sudah mencoba berlindung di perairan antara Pulau Panjang dengan Bandengan. Tapi, karena gelombang yang mencapai lebih dari tiga meter dan angin yang cukup kencang membuat tali tug boat dengan kapal tongkang putus, sehingga terdampar.
‘’Yang jelas kapal ini bukan dari PLTU. Keterangan yang kami dapatkan sudah sejak tiga hari lalu kapal itu berlindung antara Bandengan dan Pulau Panjang. Kapal itu dari Cirebon menuju Asam-asam Kalimantan Selatan dengan nahkoda Suhadi,’’ ucap Khulaini.
Menurut Khulaini, hingga kemarin ABK masih berada di tug boat yang sandar di Pulau Panjang dan belum berani menepi ke Pantai Ujungbatu karena ombak masih tinggi. ‘’Semua masih aman kebutuhan para ABK juga tercukupi karena saya yakin bekal mereka juga masih banyak karena baru berangkat,’’ jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga berpesan kepada nelayan di Bumi Kartini untuk menahan diri agar tidak melaut mencari ikan. Khulaini berharap nelayan mengedepankan keselamatan. ‘’Mungkin kondisi seperti ini masih beberapa hari ke depan karena itu jangan melaut dulu,’’ jelasnya. (H75-42)